Pembangkit Listrik Energi Terbarukan akan dibahas dalam artikel ini,
Dulu, kita bisa menganggap bahwa segala macam energi di muka bumi ini tidak akan ada habisnya. Namun ternyata seiring berjalannya waktu hal ini salah. Hal ini ditunjukkan dengan semakin mahalnya gas LPG yang dijual di pasaran. Bumi semakin menua, dan kita turut merasakan imbasnya. Akhirnya, mau tidak mau kita harus beralih ke energi yang dapat diperbaharui.
Limbah pabrik kelapa sawit atau biomassa masuk ke dalam kategori pembangkit listrik energi terbarukan. Potensi energi dari biomassa sendiri besarnya bisa mencapai 50.000 MW, namun yang dimanfaatkan bahkan belum mencapai setengahnya. Energi terbarukan dari limbah sawit ini tidak dapat dielakkan, mengingat jumlahnya sendiri yang cukup melimpah.
Jika dihitung secara kasar, limbah yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan gas satu milyar kepala keluarga dalam kurun waktu satu tahun. Tentu bukan jumlah yang sedikit. Namun mengapa energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit seolah tidak diketahui oleh pihak-pihak terkait? Apakah ada yang salah dengan sistem pabrik kelapa sawit di Indonesia?
Gas Metan yang menjadi unsur utama biogas sebenarnya sudah dimanfaatkan sejak dulu. Namun memang, tidak semua masyarakat ikut menggunakannya. Masyarakat umumnya lebih mengenal biogas dihasilkan dari ternak atau kotoran manusia saja, dan bukan dari biomassa lain. Pembakaran gas metan akan menghasilkan karbon dioksida dan air, yang artinya sama seperti gas yang dikeluarkan oleh manusia. Itulah mengapa, biogas lebih ramah lingkungan dibandingkan BBM yang menimbulkan polusi.
Biogas dihasilkan dari pabrik kelapa sawit dari proses perombakan senyawa organik. Sifatnya yang renewable dan lebih ramah lingkungan dapat memberi banyak keutungan. Namun yang paling dirasakan adalah jumlahnya yang melimpah, suplai energi yang terpenuhi, dan pencemaran lingkungan yang minim. Memang tidak salah, jika biogas disebut sebagai energi hijau dari limbah pks.
Bicara mengenai kuantitas, limbah pabrik kelapa sawit bisa mencapai angka yang cukup fantastis dari hasil limbah padat dan cair. Bahkan, jumlah ini adalah yang terbesar dari kegiatan industri. Dengan mengubah seluruh limbah menjadi biogas, maka akan sangat menguntungkan. Meski proses pengolahan bisa berlangsung alami, namun ada baiknya tetap diolah menggunakan mesin agar tidak memakan waktu lama.
Lihatlah Jerman, negara satu ini sudah beralih menggunakan energi biogas, dengan memproduksi kendaraan berbahan bakar biogas. Kendaraan ini pun digunakan oleh masyarakat sehari-hari dan terbukti sangat mengurangi emisi bahan bakar. Bayangkan jika hal ini dilakukan di Indonesia, Negara yang mempunyai banyak kelapa sawit sebagai hasil bumi. Energi hijau dari limbah pabrik sawit harus dimanfaatkan secara maksimal untuk seluruh masyarakat.
Harga LPG yang semakin melambung mungkin hanya efek sederhana, namun semoga tidak disepelekan. Pembangkit listrik energi terbarukan jadi jawaban. Alam telah menyediakan semuanya, saatnya menjadi manusia bijak untuk menggunakan semua sumber alam yang telah ada.